Sixth Sense

Genre : Daily (curhat)

"Disini ada nggak ?"

"Ceritain dong, aku mau denger tapi takut , pengen tau aja soalnya penasaran"

"Bisa komunikasi sama hantu nggak ?"

"Bentuk mereka kayak apa sih ?"



   Dan banyak hal yang mereka tanyakan ke aku, jadi aku mau cerita ni, baru-baru bulan kemaren aku mulai membuka diri, karena sebelum-sebelumnya aku terlalu tertutup untuk masalah ini, sebelumnya aku selalu nggak paham sebenarnya aku ini kenapa ? apa aku berbeda dari yang lain ?

   Aku sudah mengalami "Paranormal Experience" semenjak aku kecil, dan ketika aku mulai remaja sekitaran SMP dan SMK aku mulai menceritakan paranormal experienceku ke teman-teman, tanggapan mereka juga biasa aja malahan mereka juga menceritakan kejadian mistis mereka, jadi aku beranggapan kalau aku sama seperti mereka yang pernah bertemu makhluk gaib juga.

   Sebenarnya cerita yang mereka ceritakan nggak seram menurutku, karena aku juga pernah melihat apa yang mereka liat, dari dulu juga aku beranggapan aku ini punya sesuatu yang beda dari kebanyakan orang, kadang aku bisa tau apa yang mereka pikirkan, dan yang lebih lagi aku bisa liat masa depan atau sesuatu yang akan terjadi kedepannya. 

   Misalnya gini waktu aku lagi makan berdua dengan temanku Leni dimasakkan Jawa, ada mbak-mbak yang tugasnya ngangkutin piring kotor dan gelas, waktu dia lewat aku seperti meyakini, kalau nanti dia bawa gelas, gelasnya akan jatuh dan pecah, jadi aku liatin aja mbak nya, selang beberapa menit gelas yang dibawanya itu jatuh dan pecah, saat itu yang ada dipikiranku "seharusnya aku bilangin Leni kalau gelas yang dibawa mbaknya jauh trus pecah, biar Leni percaya kalau aku bisa tau masa depan"

   Hal-hal ini yang buat aku geregetan, setiap kasus yang menjurus kemasa depan, pasti aku belum sempat cerita ke orang disekitarku, jadi kalau aku tiba-tiba bilang "aku udah tau kalau gelasnya mau pecah", ntar dikiranya aku sok-sokan bisa tau masa depan. Itu jadi sebuah kebiasaan, jadi kalau ada hal yang aku lihat di masa depan aku nggak akan bilang ke orang, karena percuma juga ntar dikira bohong.

   Aku juga belum tau aku ini termasuk golongan anak indigo atau bukan, soalnya aku memang bisa komunikasi sama mereka, tapi komunikasiku dengan mereka itu berbeda, aku seperti orang yang ngomong sendirian tanpa ada wujud didepanku, terkadang juga ada suara di hati yang mengajak bicara, dan aku balasnya juga dalam hati, misalnya seperti ini. Waktu itu aku lagi punya pacar, pas lagi mandi tiba-tiba di dalam hati aku ada yang nanya 
"Kamu punya pacar ? 
Logikanya ya, kan nggak mungkin aku menanyakan diri aku sendiri dengan pertanyaan yang jelas-jelas aku tau jawabannya. Kemudian aku jawab di dalam hati juga.
"Punya"
Dia memberikanku pertanyaan lagi.
"Siapa"
"** ******" 
 (namanya sengaja disensor) Aku sebutkan namanya si DOI.
"Dia di mana ?"
"Yogja" Jawabku.

   Setelah itu nggak ada lagi suara yang menanyakan sesuatu, hilang gitu aja. Kejadian kayak gini bukan sekali atau dua kali, bahkan seringkali. 

   Pengalamanku berbicara dengan sesama yang mengakui dirinya "Indigo / punya indera ke-6" ,Aku ngerasanya dia terlalu berlebihan sangat berlebihan, karena kadang yang mereka omongkan itu bohong, kadang juga sebenarnya mereka bukan punya indera ke-6 atau pun anak Indigo, tapi mereka hanya beberapa kali melihat hantu, dan langsung melabelkan diri sendiri dengan label "Paranormal". Lucu aja sih, karena dulu orang belum tau kalau aku bisa lihat hantu gitu, jadi aku suka kepo juga nanya-nanya ke mereka "Disini ada nggak ?", eh dianya sok menerawang hal gaib, padahal nggak ada apa-apa di situ. 

   Setelah aku mulai terbuka dengan orang di sekelilingku, kalau aku berbeda dari mereka, munculah pertanyan-pertanyaan yang beragam, jadi aku mau bahas satu-satu ni, yang paling sering.

"Disini ada nggak ?"


   Ini versinya aku ya, aku nggak tau kalau menurut orang-orang Indigo atau yang punya indera ke-6 diluar sana, dan tiap-tiap individu itu sendiri beda-beda, karena ada yang terasah kemampuan nya, ada juga yang kemampuan nya biasa aja.

   Kalau aku sih, makhluk halus itu nggak seperti dibayangkan orang awam, seperti mereka berkeliaran didepan kita, lewat-lewat, tempat penuh dengan mereka semua, dan bisa dilihat setiap saat, padahal nyatanya mereka itu kadang juga nggak bisa dilihat, hanya beberapa makhluk aja yang bisa menampakan diri, biasanya sih makhluk yang seram-seram, karena makhluk yang punya energi besar ini memang rupa dan wujudnya menakutkan, jadi nggak setiap saat aku ngeliat mereka, tapi dalam keadaan capek, dan sakit bisa buat aku lebih sering ngelihat hal-hal gaib.

"Kamu bisa baca pikiran nggak ? coba tebak aku sekarang lagi mikirin apa ?"


   Nah ini juga pernah ditanyakan teman-temanku, padahal versiku baca pikiran itu bukan terjadi setiap saat juga, sistemnya itu seperti datang sendiri kata-kata yang dia batinkan, dan terdengar di telingaku. Mungkin beberapa orang yang belum tau aku, aku terlihat seperti orang yang suka melamun, atau suka ngelihatin orang lain dengan tatapan sinis, sebenarnya nggak gitu aku bertingkah seperti itu karena terkadang apa yang mereka sampaikan didalam hati itu menyakitkan, yang di omonginnya diriku, gimana tuh rasanya ? sudah pasti sakit, jadi aku melamun itu kadang ya karena lagi fokus aja baca pikiran mereka. 

   Aku juga suka natap orang, mungkin bisa dibilang hobby, dengan natap orang gini juga bisa secara nggak langsung aku baca pikiran mereka, cuman mereka nggak tau aja. Nggak enaknya bisa baca pikiran itu ya, kita harus kuat mental, tahan banting, karena omongan dari hati mereka itu terkesan jujur, jadi apapun yang aku dengar, yaudah aku harus terima, ini juga sebabnya kadang aku tiba-tiba benci aja sama sesorang, disebabkan tau pikiran mereka. Ini nggak berlangsung terus menerus, bisa juga seharian aku nggak baca apapun dari pikiran mereka.

"Kamu nggak takut kah ?"


   Manusia itu pada dasarnya punya rasa takut, aku termasuk yang karena udah terbiasa, jadinya nggak seberapa takut, tapi aku masih punya rasa takut, kadang melihat mereka aku juga bisa ketakutan, bedanya dengan orang biasa, rasa takutnya aku itu cuman berlangsung paling lama 10 menit, setelah itu aku biasa aja lagi, nggak ada perasaan was-was atau ketakutan.Yang untungnya juga aku lebih sering melihat penampakan yang mukanya seperti manusia, jarang yang rusak parah dan menakutkan. 

   Tapi kalau dimimpiku bentuknya mereka itu seram, aku tiap hari mimpi hantu aku juga seorang Lucid dream, kalau mimpi orang biasa mungkin level seramnya nggak seberapa, kalau mimpiku itu terhubung dengan dunia nyata, jadi waktu 24 jam itu aku nggak pernah istirahat yang benar istirahat, selalu ada gangguan di dunia nyata dan mimpi. Terlebih lagi dulu aku sempat ngontrak rumah sendirian, semua lampu pada mati, sisa lampu kamarku (warna putih), dan lampu kamar mandi yang watt nya kecil  (warna nya kuning), rumahnya luar biasa besar. 

   Trus aku kan pulang kuliahnya juga malam, aku berani-berani aja melakukan aktivitas dirumah itu, yang gelapnya luar bisa, nggak ada perasaan takut sama sekali, ketika malam harinya juga banyak suara-suara aneh seperti, orang nangis, nyanyi, ngomong, lari-lari, aku menanggapi nya biasa aja, cuman ini yang buat aku susah belajar, dan berefek ke nilai-nilaiku, pernah juga aku terbangun jam 1 malam gara-gara keran di kamar mandi nyala, yaudah aku bangun, keluar kamar, matiin keran, trus tidur lagi. Mungkin karena terbiasa, aku jadi nggak terlalu takut.

"Kok bisa lihat hantu ? keturunan kah ?"


   Iya, Ibu aku itu Lucid dream, bapak aku juga, akhirnya turun ke aku, Ibu dan bapaku juga dulunya sering lihat hantu gitu, turun ke aku juga, bahkan adeku yang penakut bisa liat hal-hal gaib, tapi yang lebih parah ya aku. Trus mamaku itu turunan dari mbahku yang waktu meninggal bilang ke keluarga kalau ada toh/tanda lahir ditangan, berarti itu mbahku, dan lahirlah mamaku. Nanti kapan-kapan aku ceritakan part ini.

"Pernah Kesurupan ?" 

   Alhamdulillah belum pernah, tapi dimimpi hampir 2 kali aku kesurupan, dan dimimpi ku itu aku sadar, seperti yang aku bilang tadi, aku lucid dream. 


   Intinya aku nulis kayak gini juga biar nggak repot menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama, dan menganggap aku dukun yang bisa tau semuanya dalam perkara mistis, aku sama dengan kalian semua, jadi jangan terlalu mengistimewakan aku, atau merendahkan aku, jangan takut berteman denganku, jangan berteman denganku karena ingin kepo aja. Anggap aku sama seperti kalian, aku juga capek kalau harus terus-terusan mengklarifikasi sebenarnya "Aku ini siapa ?" , memang benar aku punya indera ke-6, tapi untuk melabelin diriku sebagai anak Indigo, aku belum tau pastinya aku ini termasuk anak Indigo atau bukan ?







Comments

Popular posts from this blog

Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata

Bicara Tentang Pengakuan

Rumah Sakit