Love Language Kita

    
    Haii, ketemu lagi kita, aku kangen banget nulis. Sekarang tanggal 24 Januari, mungkin di belahan bumi atau di multiverse lain sedang merayakan hal-hal indah tanggal 24 ini, atau bisa jadi ada beberapa manusia yang sedang memperjuangkan kewarasan. We never know. Karena malam ini aku nggak bisa tidur cepat, jadi aku mau kita ngomongin love language yok. 

    Dulu banget ada orang yang pernah bahas love language ini ke aku, tapi diriku ini nggak ngeh gitu maksudnya apaan dah, kayak nggak penting lah. Ternyata sekarang ini tuh penting banget, aghh ngapa dulu pas dijelasin aku ogah-ogahan sih. Menyesal.

   Jadi dengan tingkat detektifku aku coba ngulik ini sendirian, dari hasil yang ku pahami love language itu cara mengeksperesikan cinta dengan cara yang berbeda-beda. Kadang kitanya, eh akunya yang ngerasa nggak disayangi atau dicintai, padahal cara menyampaikan cintanya aja yang berbeda. 

Love Language

Word of Affirmation

    Pertama kita bahas ini ya, jadi manusia-manusia yang kategori ini adalah orang yang suka pujian, apresiasi, intinya tuh rasa sayang lewat sebuah kata-kata. Nah sepertinya aku salah satu orang yang begini dah, aku ngerasa lebih bisa berkata-kata lewat media tulis. 


    Aku tahu ini sebagian orang merupakan tindakan yang alay banget nggak sih, tapi ya mau gimana coy, insan yang love language nya word of affirmation sangat  wajar nulis-nulis ginian. Pesan tersampaikan lewat kalimat adalah sesuatu hal kecil yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Menurutku orang yang bahasa cintanya word of affirmation ini bisa banget diajak LDR, karena yang dibutuhkan golongan ini hanya kalimat, nggak muluk-muluk atuh, kita bisa meleyot hanya sebab sebuah kalimat. 

    Makanya nggak jarang juga ada cewek yang suka dipuji, mereka bukan haus pujian, atau haus pengakuan rasa sayang, nah salahnya beberapa pasangan nggak paham tuh kalau ceweknya atau cowoknya termasuk tipe word of affirmation. Kita saling mencintai, tapi butuh pemahaman lebih terhadap pengungkapan perasaan.  Aku sendiri termasuk salah satu manusia beruntung yang pernah dapat feedback, chatnya dia nggak akan aku share, cukup aku nikmati sendiri, entar kalian meleyot juga kalau lihat chatnya, bisa saingan kita. Aku nggak suka bersaing.

    Aku masih nyimpan screenshot chat pertama doi, pertama kali kita video call-an, pertama kali kita komunikasi lagi, pertama kali dia panggil aku sayang, dan semua hal kata-kata manis dari dia selalu ku bintangin pesannya. Bagiku menyimpan kalimat berharga adalah salah satu koleksi yang bila dibaca, diriku bisa dengan mudahnya kembali ke masa lalu, tanpa menggunakan mesin waktu. 

    Minusnya dari bahasa cinta yang ini tuh feeling nya kuat banget, chat ada yang berubah aja langsung intuisinya main, biasanya juga kalau dari segi wanita dia nggak akan kuat menjalin hubungan dengan manusia yang sifatnya dingin. Ini tuh ibaratnya kayak kamu terlalu dingin untuk aku yang gampang pilek. Pahamkan maksud aku guys?

Quality Time

    Okay next ini yang kedua, jadi ini tipe cinta yang lebih private nggak sih, kayak kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam dengan your crush sambil duduk santai ceritaan gitu. Bahkan kamu duduk sambil pandangan-pandangan, udah bisa nyampaikan rasa sayang ke orang itu. Seperti kata Rizky Febrian "Cukup kau di sampingku, sempurnakan langkahku, tuk menyusuri waktu~". Terwakilkan. 

    Aku pernah coba test love language ku, dan ini hasil yang paling dominan. Aku sudah sering bilang di tulisan sebelum-sebelumnya, naik motor berdua keliling kota Solo aja udah bisa bikin aku seneng. Yang penting mendapatkan patner yang bisa diajak berjalan beriringan, agar salah satu diantaranya nggak ada yang merasa risih.  

    Untuk minusnya love language tipe ini, dia perlu waktumu yang banyak, kalau boleh egois apa pun aktivitasmu libatkan dia. Tipe manusia ini nggak akan pernah satu jalan pada manusia yang suka ngilang-ilangan, nggak menghargai kalau lagi cerita, atau sibuk sendiri. Hal ini juga berlaku dihubungan persahabatan ya, jadi kadang bukan sahabat kita yang jahat sama kita, cuman bahasa cintanya aja yang berbeda dengan kita. 

    Kita pun begitu, siap nggak siap, mau nggak  mau, harus bisa keluar dari zona aman kita, kita emang harus dipaksa berbaur dengan ketidak nyamanan, untuk tahu cara memposisikan diri menghadapi perbedaan.

Receiving Gifts

    Kalo yang ini kasih sayangnya tersalurkan lewat pemberian. Kebetulan juga bagian dari diriku sekitar 40% bahasa cintaku receiving gift. Aku kalau udah sayang banget sama orang rasanya mendadak jadi sugar mommy, padahal aku miskin hahaha. 

    Orang yang tipe ini sebenarnya suka dikasih hadiah dan suka ngasih hadiah, kalian sadar nggak sadar pasti punya besti yang suka banget ngasih-ngasih gitu, misalnya kayak "Eh Bung, mau martabak nggak, nanti aku bawain". Nggak selamanya berwujud barang, bisa aja makanan. Intinya suka memberikan sesuatu. 

    Dan beruntungnya kalau kamu ngasih hadiah ke orang yang bahasa cintanya ini, pasti tuh barang bakal awet dah, yakin aku mah. Kalau bisa dilaminating, bakal dilaminating tuh barang. Aku seumur-umur baru pertama kali dikasih gelang kaki, bahagianya aja sampai sekarang. Mau itu murah, mahal yang penting niatnya memberi. 

    Hal minusnya yaitu kami sebagai manusia golongan receiving gifts akan sedih kalau hal yang kami kasih direspon biasa aja, atau bahkan nggak diapresiasi. Aku pernah ngasih hadiah ke orang, yaa dia malah bilang "Ya kamu masak mikir, aku bakal pake gitu an?". Padahal ekspektasiku itu dia pasti bakal seneng, soalnya kan lagi banyak masalah, siapa tahu dengan aku kasih barang kecil-kecil unyu bisa bikin mood dia balik, eh malah bad respon yang aku dapat. 

    Tapi ya enggak masalah, kita bisa ambil hikmah dari setiap tragedi memilukan. Aku tetap suka beliin sesuatu buat orang lain, emang untungnya di aku apaan? Dengan ngelihat orang yang aku berikan barang itu seneng, dan bilang terimakasih, terus barangnya dipake, itu dah bikin aku bahagia banget.

Jadi untuk pasangan yang bertanya-tanya kenapa nggak pernah dikasih bunga, atau minimal kayak pasangan lainnya lah, jawabnnya karena pasanganmu buka tipe receiving gifts, jadi sudahi overthinking mu say, dia tetap sayang sama kamu, hanya saja bahasa cintanya yang berbeda.

Acts of Service


    Ini orang misterius, tapi tindakannya bikin dag dig dug serrr. Bayangin woy, ada gitu yak orang yang nggak banyak ngomong tapi hal kecil yang kita lakukan doi auto ngebantuin tanpa kita minta. Contoh kecilnya ni, kita haus si doi langsung belikan kita minum. Kita mau pake helm, dipakein. Doi auto ngebuka injakan motor belakang pas kita mau naik motornya. Intinya tuh arghhh ini ya kalau cowok dia salah satu manusia terpeka, kalau cewek dia pasti idaman banget.

    Mau contoh kecil lagi? Kalau kamu laper langsung dijemput diajak makan bareng,  dibawain jaket karena dia tahu kita nggak tahan kedinginan, disuapin pas makan, ini sih tanpa babibu, langsung lewat tindakan nyata. Untuk suatu perubahan nyata, kita perlu tindakan untuk perubahan, pilih caleg nomer 2. PILIH NOMER DUAAA, MERDEKAAAA. Lah malah kampanye.

    Tapi nggak enaknya manusia ini agak kampret ke arah brengsek sih, kalau aku nih sebagai cewek, nggak mau terlalu berharap banyak dengan cowok tipe ini. Karena apa? Dia kurang berkata-kata tapi langsung bertindak. Lah terus brengseknya di mananya? Emang enak apa ya, dia ditinggal pergi tanpa sepatah kata pun. NGGAK ENAK KAN, apa gua bilang.

    Kalau aku sendiri kayaknya cuman 10% deh ada didiriku, aku orangnya nggak sat set untuk bertindak, aku lebih ke "Ha gimana-gimana" Alias aku lola orangnya, garis miring kurang peka. 

Physical Touch

    Kalau ini jangan ditanya, ini hal yang paling kerasa bentuk cintanya. Aku addictive banget sama tangan doi, aku sanggup kali ya seharian pegang tangannya. Bahasa cinta yang ini tuh merasa dicintai kalau saling bersentuhan. Bisa pegangan tangan, pelukan, dielus rambut. Bukan hal-hal negatif yang menjurus ke 21+, kalau itu lain cerita. Itu san*e yang berkedok physical touch

    Dulu aku anti banget disentuh orang, bahkan risih, kayak "apaan sih". Tapi semenjak aku kenal dia, genggaman tangannya aja bisa semenarik itu, makanya dia ku label-in dengan manusia yang memiliki satu ruas jari lebih panjang dari tanganku, dan manusia yang genggamannya paling menarik. Dari situ physical touch masuk ke list love language-ku.

    Minusnya dari  bahasa cinta yang satu ini tuh dia nggak bisa LDR, ini berat sih karena jarak jadi penghalang kedekatan, ada yang bilang jika raganya jauh makan jiwanya pun jauh. Tapi hubungan bukan perkara keegoisan dalam bahasa cinta aja.

    Karena semuanya adalah toleransi diri masing-masing terhadap jalannya suatu hubungan. Dengan kita ngerti apa bahasa cinta orang terdekat kita, pacar, saudara, sahabat, maka akan lebih mudah kita saling membahagiakan satu sama lain. Karena wajarnya perasaan bahagia itu bukan hanya milik pribadi.

    Wah udah jam berapa ini, mulai ada tanda-tanda mata di lem nih, yasudah ku akhiri untuk tanggal 24 ini ya, sampai ketemu di tanggal lainnya. Happy happy untuk semua. Oh iya untuk yang mau cek love language kamu apaan, bisa banget klik ini ya : https://satupersen.net/quiz/tes-love-language


Comments

Popular posts from this blog

Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata

Bicara Tentang Pengakuan

Rumah Sakit