Mau Makan Apa ?

Genre : Experience, and daily

   Ketika sebagian orang berlibur di tanah lahir mereka, aku memilih untuk stay di Kota Solo ini, aku akan membagikan pengalaman ku sebagai anak kost yang liburan di tanah rantau, kali ini aku mau ngomongi 

"Mau Makan Apa ?" 

   Waktu libur yang lama sekitar sebulan ngebuat aku jadi binggung harus makan apa, karena makananya di sini itu-itu aja, pasti bosan lah, sewaktu temanku Rosa yang ngajakin buat makan di luar, tentu aja aku langsung mau.

Nyatanya Realita nggak sesuai ekpektasi, kenapa ?

"Bung, makan di mana kita ?" rosa tanya
"terserah mu Ca ai, aku nggak hapal jalanan" jawabku
"yaudah aku jalan aja ya, ntar kita sambil liat-liat"

Baru juga awal jalan, Rosa udah cerita




   Aku pikir dia ngerti jalan, ternyata zonk, kami berdua nggak tau jalan, kita berdua juga nggak punya paketan, nggak bisa cari location di GPS. Oh iya aku mau jelasin dulu kalau biasanya aku jalan sama Leni, dia yg joki motor dan aku yang di bonceng, soalnya Leni itu ahli dalam masuk-masuk jalan tikus, dan cepat banget hapal jalan, so aku yang di bonceng jadi malas buat ngapalin jalan karena udah ada Leni yang bisa jadi GPS (Hahaah), dan Kalau Rosa sama, dia juga kalau jalan biasanya di bonceng, kalaupun dia yang joki biasanya orang yang dia bonceng itu yang tau jalan, dan karena sekarang udah ada aplikasi GO-JEK dan GRAB, tambahnya kami minim tentang jalanan di Solo.

   Alhasil dengan insting alam, kami mencoba ke arah UNS (Universitas Negeri Solo). Kami juga mengandalkan naluri dan daya ingat yang minim, tanpa tau harus makan di mana, udah berkali-kali ngelewatin tempat makan, tapi nggak ada yang sesuai.

"Bung, di sini aja kah,rame tempatnya" Rosa bilang
"iya Ca, udah lapar betul ni"
akhirnya rosa masuk kan motornya ke depan halaman rumah makan itu, tapi hal mencurigakan itu datang.
"Ca, kok rame betul ya, jangan-jangan ini udah di booking buat acara keluarga hahaha"
"hahaha iya Bung, kayak apa ni, malu kam, untung baru di parkiran"
"belok aja sudah, malu eh asli, untung aku pake masker, untung juga kita belum masuk"
"kamu nyaman bung, aku nggak pake masker ni, terpampang sudah muka ku"

   Dengan kecepatan cahaya, Rosa belokan motornya, dan kami mulai mengembara lagi. Setelah dirasa kendaraan makin sepi dan jalan makin gelap, dari lubuk hati yang paling dalam timbul pertanyaan.
"Bung, ini mau arah bandara kah ?" tanya Rosa
"nah, iya ca, seingat ku ini arah bandara"
"terus mana UNS nya Bung"
"udah lewat Ca hahahaha, kita loh udah ngelewatin tadi haha"
"iya kah Bung, aku nggak tau hahah"

   Karena kami nggak mau kelihatan bodoh, kami tetap berpikir positif.
"wajar lah ca, kan baru mau 3 tahun kita di Solo, wajar aja nggak tau jalan hahaha"
"iya Bung, kan baru mau 3 Tahun, lagian ini malam, beda jalannya sama siang haha"

Kami keluarkan rencana B, yaitu kita harus ketemu Jl. Slamet Riyadi dulu sebagai patokannya.

   Setelah bersusah payah puat nyari Jl.Slamet Riyadi, akhirnya sampai juga, dan pertanyaan gaib itu muncul lagi
"Ca, terus kita mau makan apa ?" ku tanya
"nah itu sudah Bung, kita ke sini itu mau ngapain ?"
"masa iya makan di foodcourt"
"yaudah Bung, makan di SS aja kita"
"kamu ingat jalannya nggak Ca ?"
"Doakan aja Bung inget"


  Tetapi Tuhan berkata lain, saat itu hujan gerimis, semakin jauh kami melaju, semakin deras, akhinya kami sempat berteduh 2 kali dan memulai perbincangan hangat.


Ini salah satu tempat kami neduh, tapi yang satunya nggak sempat foto

"apa lebihnya kita ni Bung hahaha, tau jalan nggak, cantik nggak, pintar nggak, apa yang mau di banggakan haha"

Bener kata Rosa, kami masih penuh dengan kekurangan, maka dari itu kami harus menjadi pribadi yang baik tiap harinya (Eaaaaa)

karena hujannya lama, kami nekat juga buat menerjang hujan.

"Bung di sini aja ya ?" sambil Rosa memarkirkan motornya.

kami berhenti di warung pinggir jalan, yang sudah pasti aku bertanya-tanya Rasanya enak nggak ya ?
setelah masuk aku pesan soto, dan Rosa pesan kari, itu porsi besar.

"Bung, seharunya kamu pesan kari, enak tau karinya"
"Aku coba dulu soto Ca, universal wkwk, ntar kalau masih lapar, aku tambah, terus aku pesan kari"

Yuhuuu, waktunya makan


   Makanan kami,datang setelah lumayan nunggu beberapa menit, sotonya enak banget, dan kari nya Rosa juga enak, mungkin ini juga ada faktor kami lapar banget dan hujan lagi deras-derasnya. Tapi Rosa bilang
"nggak Bung, ini tu memang enak aslinya, aku pernah makan di sini"

   Dugaan ku di awal bener, 1 porsi itu kurang hahaha, kami nambah lagi dengan porsi kecil, aku pesan kari, dan Rosa pesan kari juga.

Ronde 1

Ronde ke 2
(silahkan di play vidionya)

   Aku sendiri kurang tau alamat warung ini, tapi kayaknya dekat dengan Jl.Slamat Riyadi, dan bukanya malam. Jadi selagi nunggui hujan aku lihat ke layar hp ku, jam 22:00, padahal tadi kami otw cari makan jam 18:20,nyasar itu bikin lama, btw ini juga dadakkan, nggak di rencanain sebelumnya, Rosa cuman bilang "Bung, bawa helm kalau mau makan agak jauh", karena Rosa juga waktu itu pake helm, habis ibadah di Gereja.

Lain kali makan di sini aja ca, otw jauh-jauh jamnya, kan kita pasti kesasar dulu.


   Yah begitulah pengalaman aku berburu makanan, mungkin sebagian orang dengan mudahnya memilih makanan mahal atau cafe, tapi menurut kami, makanan terenak itu ya di pinggir jalan, suasananya beda, dan nggak ada kesan pencitraan. Baru ini juga aku ngerasa, makan di luar dengan harga terjangkau, dan ada perasaan bahagia di tiap-tiap sendoknya.


Berawal dari "Mau Makan Apa ?", hingga terdampar jauh mencari makanan terlezat.



Dan Ini Bonus Cerita, gimana pandangan kami, tentang "MAKANAN"














Comments

Popular posts from this blog

Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata

Bicara Tentang Pengakuan

Rumah Sakit