Tiada Kisah Paling Indah (Masa-Masa Di SMK)

Genre : Daily

     Belakangan ini kuliah ku makin padet, sampai-sampai kalau ada waktu kosong sedikit, mending dimanfaatin buat tidur, saat-saat kayak gini, aku sebagai seorang Mahasiswi Farmasi merindukan masa-masa sekolah, masa-masa SMK yang berbeda jauh dengan masa Kuliah. 

   Aku dulu bersekolah di SMKN 17 Samarinda, jurusan Farmasi, di Sekolahku ini aku ngerasain banget moment Nano-nano, aku merasakan solidnya pertemanan, suka dukanya semua jadi satu rasa. Pertama kali aku masuk sekolah, semua normal seperti sekolah lain pada umumnya, lama kelamaan aku merasa seperti masuk ke "sekolah militer", harus tahan mental dan tahan banting, sampai-sampai di satu titik terapuhnya aku, aku pernah minta buat pindah sekolah, tapi aku meyakinkan diri sendiri buat bisa tahan di sekolah ini, karena jamannya aku sekolah di sana, masih di bimbing dengan guru-guru yang disiplin, misalnya ni, dulu waktu aku kelas X.1
X.1

   Awal-awal jadi siswi baru rasanya, senang banget bisa ngeracik obat di Lab Ilmu resep, tapi makin lama makin sadis, kami harus lulus prites dulu baru bisa ikut pratikum, guru yang ngawas juga langsung beda karakternya ketika didalam Lab, teriakan, bentakkan, jadi makanan telinga kami, rasanya badan ini panas dingin kalau dengar. 


   Kami di didik seperti itu karena kami ini buat obat, yang kalau  salah sedikit aja, bisa membahayakan pasien, jadi sudah ditanamkan dalam diri kami, kalau  pratikum ini harus serius, jangan main-main, kalau pratikum nya aja sembarangan, gimana  nanti di dunia kerja ? berapa nyawa yang hilang kalau kita salah meracik obat ?, sehingga kami di Lab, harus di didik keras. 
   
   Btw di SMK ku ini ada peraturan bahwa tidak boleh bawa handphone (Hp) makanya kami benar-benar mengabadikan moment ketika nggak ketahuan lagi bawa hp, atau kami foto cuman pake camera laptop.

   Aku menjalani semuanya seperti biasa, aku juga mengikuti Paduan suara di sekolahku, alhasil lama-lama aku jadi makin suka dengan sekolahku sendiri, beban yang aku rasa di awal lama-lama hilang, berkat tersalurkannya emosi melalui lantunan suara.

Paduan Suara

   Sewaktu aku kelas XI.4, ada study tour ke Jakarta-Bandung, aku ikut study tour itu, itu  juga pengalamanku yang buat aku betah dan bangga sekolah di bidang Farmasi, saat itu kami ke Pabrik Sariayu Martha Tilaar, Sanbe Pharma, Museum geologi, Trans studio Bandung, dan ke Pasar Baru di Bandung.
Study Tour JKT-Bandung
   Semua aku jalanin aja, dan benar nggak kerasa waktu itu sudah kelas XII. Sistem di Sekolah ku dulu tiap kenaikan kelas, kelasnya di acak, aku masuk kelas XII.3, aku memilih duduk di belakang, awalnya karena nggak kebagian tempat duduk di barisan ke 3, lama-lama tempat duduk aku ini jadi strategis, semua fasilitas ada. 

   Tempat dudukku ini langsung mengarah ke LCD (layar proyektor), aku juga nggak pernah kepanasan soalnya hembusan AC tepat mengarah ke tempat dudukku, tempat ku juga dekat dengan dispenser, jadi kalau pagi belum sempat sarapan di rumah, aku bisa buat energen dulu sama sedu pop mie, kelebihan lainnya lagi, tempat dudukku juga dekat dengan lemari yang dalamnya kotak pratikum, jadi tinggal kebelakang dikit, udah bisa naruh kotak pratikum, di belakangku juga ada stop contact jadi bisa ngecharger dan ada satu hal lagi yang paling aku suka, yaitu aku bisa langsung tidur di belakang, biasanya kalau istirahat ke 2 aku pake buat tidur karna pulang sekolahnya juga sore jam 4, jadi ini tempat strategis banget.
Lokasi Paling Strategis


   Di paling belakang kelas aku, ada mading kelas yang dalamnya terserah aja siswanya mau ngisi apa, mading itu sempat kosong awalnya, aku berinisiatiflah untuk membuat tulisan yang bisa dibaca sama teman-temannku, tapi aku cuman copy paste aja dari internet, yang penting tujuanku mading ini nggak kosong, dan mereka bisa nambah ilmu dengan baca-baca mading.
Mading Kelas




  Tiap pagi hari sebelum kami mulai kegiatan belajar mengajar, kami diwajibkan baca Al-Quran perkelas,  setiap hari. Sebab inilah kami bisa mengadakan acara khataman Al-Quran.
Syukuran Khatam Al-Quran
   Kelasku paling jago kalau koordinir seputar makanan, waktu itu makananya banyak banget, enak-enak juga, the best lahh, dan yang terpenting kami satu kelas berhasil khatam Al-Quran.


  Waktu jamannya aku, murid-muridnya dibuat aktif bukan cuman teori tapi praktek lapangan juga, entah ini anugrah atau musibah ? kalau anak SMA saat liburan, mereka ya menikmati liburannya, berbeda dengan kami yang anak SMK, kami PKL. Dulu PKL pertama ku di Puskesmas Bengkuring, dan PKL ke duaku di Apotek Kimia Farma Antasari (KF), jadi libur yang bener-bener libur itu, kami nggak merasakan sensasinya, kadang suka iri sama anak SMA yang bisa liburan. Waktu PKL di KF dulu, aku baru bisa libur setelah H-7 lebaran. Capek sih sebenarnya, tapi ilmunya ituloh nggak sembarangan orang yang mengalami, yang efeknya, aku jadi punya gambaran nyata tentang pekerjaanku nanti.
Atas : Puskesmas Bengkuring , Bawah: KF Antasari

   Dari pelajaran kewiausahaan, juga di praktekan, kami diberi tiap-tiap anak, 10 telur, jadi dulu kami ber 10 punya ide buat menjajakan telur dalam bentuk omlate dan kerapu, yang kami jual di Gor Sempaja, tempatnya anak gaul Samarinda buat joging, kami berhasil menjual telur, malah berlebih karena sisanya kami makan sendiri, omset yang didapat lumayan, seingatku dulu 150 rb lebih tiap orang, ternyata nyari uang itu nggak gampang, kami harus bangun pagi-pagi, menjajakan, penuh kerja keras seharian sampai sore, dan terasa nano-nanonya ketika dagangannya habis.
Tugas Kewirausahaan
Taraaa.. Ini hasilnya
   Rasa nano-nano udah kami alami bersama, tibalah masa-masa terberat selama kelas XII, yaitu masa-massa menuju Ujian UK3 (Ujian Kompetensi Keahlian) untuk mendapatkan sertifikat Asisten Apoteker, UAS, dan UAN. Bayangkan betapa stresnya, karena kalau kami nggak lulus UK3 maka kami cuman dapat ijazah SMA, perjuangan selama 3 tahun terasa sia-sia, dan nggak bisa di ambil sumpahnya sebagai Tenaga Teknis KeFarmasian. Sebenarnya aku ada 2 pratikum tiap minggu, Ilmu resep dan Farmakognosi, tapi diantara 2 ini yang paling seram ya Ilmu resep, Farmakognosi juga susah, tapi yang di ujikan untuk UK3 saat itu Ilmu resep, jadi pratikum Ilmu resep ini  di tambah sehingga seminggu 2 kali dengan resep di kasih tau diLab, dan mengerjakan 4 sediaan + jurnal, dalam waktu 2,5 jam - 3 Jam, tapi rata-rata kami bisa selesai dalam 2 jam.
Lab Ilmu Resep

    Sedangkan Ujian Pratikum Farmakognosinya hanya untuk Ujian Akhir Sekolah saja, solidaritas itu juga muncul ketika kami mau menuju lab, teman-teman dari kelas lain menyemangati
 

"Semangat teman, semoga jadi 4 sediaan"
"Semoga bisa jawab simplisianya"


   Semua saling mendukung selama langkah kaki kami ini menuju ke Lab, hingga sampai ke dalam Lab.


   Mulailah moment-moment penentu 3 tahun, kami mengadakan doa bersama di sekolah.
Doa Bersama
Atas : kartu  ujian, Bawah : Surat tanda kelulusan
   Kami semua satu angkatan lulus ujian UK3, UAS, dan UN, saat yang di tunggu-tunggu tiba juga. Kami di wisuda untuk pengambilan Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian, semua kenangan jatuh bangun selama 3 tahun teringat ketika membacakan kata demi kata untuk mengabdi pada profesi ini, apalagi orang tua juga turut hadir, rasa nano-nano itu muncul lagi, Aku kangen masa-masa itu, disaat kuliah gini aku kanget solidaritas saat mengahadapi cobaan bersama, karena terasa beda aja ketika kuliah dan sekolah. Mungkin karena masa kuliah ini lebih ke persaingan, jadi susah bedakan mana lawan, mana kawan, sedangkan ketika sekolah dulu kami berprinsip 
"Kami masuk sama-sama, keluar sama-sama" 
   Sekarang kami udah melangkah ke jalannya masing-masing, aku harap mereka sukses, hingga tiba waktunya kita bertemu kembali dan menceritakan kenangan tiap kenangan yang sudah dibuat.
Pengambilan Sumpah
X.1
Sahabat dari SMP, kita sama-sama Lulus SMK (with Eka dan Siti)



Thanks for XII.3 udah ngebuat kenangan nano-nano.
Ultah Pak Taufik (wali kelas)

Pengambilan Nilai Olahraga

With Bu Yulis



Comments

Popular posts from this blog

Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata

Bicara Tentang Pengakuan

Rumah Sakit