Lucid Dream

Genre : Horor
Terlalu nyata untuk dibilang mimpi
Terlalu fantasi untuk dikatakan nyata

Jadi ini berawal mula waktu aku masih kecil.
Sini dekat-dekat, biar aku ceritakan awal kisahnya.


   Lucid dream sendiri kalau boleh aku artikan dengan bahasaku yaitu keadaan dimana kamu sadar saat kamu sedang bermimpi, bisa mengendalikannya sesukamu, dan tentunya kamu akan mengingat semua mimpi yang dialami selepas bangun tidur, kalau orang lain kebanyakan akan lupa mimpinya ketika bangun, nah kalau ini tuh beda, kamu akan selalu mengingatnya terus-menerus dengan detail yang sangat jelas. Seru nggak sih?

   Tapi berbeda jenis yang aku alami, bukan keseruan yang aku dapat

Melainkan... 

   Berawal mula saat itu aku masih kecil, ku mencoba memejamkan mataku, baru saja aku pejamkan, tiba-tiba tubuhku kaku, aku tidak bisa membuka mataku sama sekali, kucoba lawan dengan sekuat tenaga, dan kondisi ku masih sadar, tapi aku terlalu lemah, aku mulai terbawa arusnya hingga masuk ke fase lucid dream, dan disinilah pintu aku dan dia mulai terhubung. 

   Semenjak kejadian itu aku jadi sering bermimpi yang aneh-aneh, dan terus-menerus mengalami mimpi buruk. Saat aku kecil, aku itu penakut, sampai mau ke kamar mandi aja minta ditemanin orang tua, apa-apa parno sendiri, bukan tanpa sebab aku kayak gitu, soalnya aku sering mimpi hantu. Terlebih orang tua ku tidak terlalu menanggapi ketika aku bilang takut, respon mereka biasa aja. 

Mimpi penculikan

   Bisa dibilang mimpi ini termasuk salah satu mimpi diawal-awal aku lucid dream, dan beberapa kali terulang ketika aku udah besar. 

  Sekitar umur 4 tahun, aku diajak oleh 2 orang lelaki dewasa menuju pegunungan yang rimbun dengan pohon, di sekelilingku hanya ada mereka, aku tidak tau orang tua ku dimana, yang ku pikirkan adalah aku sekarang sedang diculik. 

   Mengeluarkan suara untuk berteriak pun aku tidak sanggup, aku hanya terdiam melihat sekeliling, hingga tiba-tiba aku sudah berada disebuah gudang tua, dengan satu kursi dibagian tengah ruangan, aku duduk disitu. Mereka mendekat kearahku sambil membawa seutas tali, dan memegang kedua tanganku, seakan-akan ingin mengikatnya. 

Mereka nggak bisa ngikat

   Benar saja, mereka bersusah payah mengikatnya tapi tidak bisa, akhirnya aku yang melajari mereka mengikat tali, sesudah aku lajarin mereka mengikat, aku kabur. 

   Benar, aku melajari mereka dengan mengikatnya ditangan mereka sendiri. Setelah aku berhasil pergi, bersamaan dengan itu, aku bangun dari tidur. 

Trus dimana kah letak seram dan hantu-hantu yang aku bilang diatas tadi?

Sebentar, aku minum dulu, haus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okay aku balik lagi.

   karena aku mimpi setiap hari, jadi aku nggak bisa jelaskan semua mimpiku, hanya beberapa mimpi yang menurutku dasar yang aku ceritakan malam ini (20:12 WIB). 


   Saat itu usiaku mungkin sekitar 5 tahun, aku bermimpi hal yang aneh. 

 Aku mendekati mamaku, entah apa yang aku perbuat, tiba-tiba aku berlari keluar rumah, dan mamaku mengejarku sambil memarahiku. Gerakannya slow motion, benar-benar nyata. 

Esoknya, kejadian dimimpi tejadi sama persis didunia nyata. 

Setelah aku dewasa, aku paham, rata-rata mimpiku itu bisa jadi kenyataan. 

Jadi apakah mimpi buruk ku itu adalah sesuatu yang nyata yang dapat aku lihat didunia yang lain?

Jika benar apakah aku benar-benar melihat mereka dalam wujud aslinya?

Kalau iya, kenapa didunia biasa aku jarang bertemu mereka?

Itu tadi pertanyaan yang aku lontarkan ketika aku tau, kalau aku seorang yang mengalami lucid dream.


Ku pikir selama ini itu hanya mimpi buruk.


Nyatanya mereka memang nyata.


   Aku seorang anak kecil yang ikut TPA (taman pendidikan al-qur'an), ketika pulang sehabis ngaji lewatin Langgar (Mushala) yang depannya ada keranda mayat, sendirian. Tiap kali aku lewat, otomatis kakiku berlari hingga sampai rumah. Aku masih ingat, masa-masa itu, terdengar azan dan langit berwarna sangat orange, dan pintu rumah semua tertutup, tidak ada warga yang dudukan didepan rumah.

   Mimpiku dimulai, aku pulang dari tempat ngajiku, sendirian. Jalan yang biasa aku lewati kini berubah, karena diperjalanan aku menemukan pohon kelapa yang sangat tinggi menjulang. Aku sangat penasaran, perlahanku dekati, terdapat rambut panjang terjuntai hingga berada diatas kepalaku, rambut itu semakin kebawah dan berada dekat pundakku. Aku memegangnya dan ketika aku mengadahkan kepalaku keatas...


Aku terbangun


Okay, bisa dibilang ini mungkin perkenalanya dia, makanya masih malu-malu.


Setelah itu aku lebih sering bermimpi, 
macam-macam mimpinya

   Kira-kira saat aku bermimpi ini, aku sedang berada dikelas 6. Aku datang ke sekolah seperti biasa, kelasku berada diatas, tangga demi tangga aku naiki hingga sampai kedalam kelas. Aku mendapatkan kabar bahwa teman ku Citra meninggal, aku kaget, dan bergegas turun tangga untuk menjumpai rumahnya yang tidak jauh dari sekolahku. Sesampainya aku dilapangan aku bertemu dengan Citra.

"Cit, katanya kamu meninggal, teman-teman bilang gitu"
"Nggak kok, aku baru mau ke kelas"

Cuman tatapan mata merah yang aku lihat diwajah Citra ini.

"Kamu bukan Citra kan?"
"Aku Citra"

   Mulutku tiba-tiba tidak bisa berbicara, matanya menatapku sangat dalam, tangannya mendorong tubuhku hingga aku terbaring ditanah. Yang dapat kulihat hanya tubuhnya yang berdiri, dan anak-anak kelas lain berlalu-lalang didepanku, namun tidak ada seorang pun yang menolong, seakan-akan aku tidak terlihat. Tubuhku panas dingin berhadapan dengan dia, aku tau dia bukan temanku, dia setan. Dan sialnya dia tau, aku bisa lihat dia.

   Aku bangun dari tidur, dengan tubuh yang masih panas dingin, terutama pada bagian lenganku yang dipegang, rasanya aneh, seakan-akan dia benar-benar habis memegang nya. 

  Mungkin kali ini mereka bisa menyentuhku secara langsung, yang dulunya malu-malu untuk melihatkan wujud, sekarang sudah mulai ada peningkatan.

Mimpi yang berlanjut

  Masih dikelas yang sama yaitu kelas 6, aku memimpikan liburan dengan orang tuaku disuatu tempat. Dalam perjalanan itu kami sekeluarga menaiki mobil, dari kaca mobil aku melihat air terjun yang indah banget, hingga tiba juga ditempat tujuan. Aku tidak tau ini berada dimana, hanya ada sebuah perkampungan yang semua bangunannya memakai kayu ulin, dengan rumah panggung, karena bawahnya dialiri sungai. 

  Aku memasuki salah satu rumah penduduk itu, sambutan mereka sangat luar biasa, termasuk sang ibu pemilik rumah ini, kondisi ibu ini sedang hamil besar, aku tidak tau berapa bulan. Baru saja aku duduk diruang tamunya, tiba-tiba dia mengeluh seperti ingin melahirkan, aku pun membantu sebisaku, ku pandang dari dalam rumah, semua tetangga sudah berkumpul diluar rumah. Aku tidak tau harus berbuat apa, dan melakukan pertolongan apa, niatku hanya ingin membantunya, dan dengan singkat ibu ini sudah melahirkan, anaknya laki-laki. 

Aku terbangun dari tidur.

Aku pikir mimpi ini akan berakhir, nyatanya aku salah.

Aku mengalami mimpi ini lagi

Sekitar SMP kelas 2 atau 3
Aku berkunjung kesana lagi.

"kayaknya aku pernah kesini, dulu tapi, didalam mimpi" Kataku didalam mimpi

   Baru saja aku memasuki kampungnya, ibu yang dulu ku bantu lahiran sudah menyambutku di depan gapura kampung itu. Perasaan haru, rindu, menjadi satu, sudah terlalu lama aku tidak menemui mereka. Aku masuk kerumah yang sama, dan kulihat seorang anak laki-laki yang sudah bisa merangkak, dan berjalan dengan bantuan ibunya, dia bertambah besar.  Aku pamit, dan berjanji suatu saat akan kesini lagi.

Aku bangun dari tidur

Kukira itu cuman omong kosong, karena mana mungkin aku mimpi mereka lagi.

   Ketika aku SMK kelas 11, aku datang ditempat yang sama, kali ini tidak ada seseorang ibu yang menunggu ku didepan gapura, aku langsung saja melangkahkan kakiku di rumahnya, dan tidak lama, ibu itu keluar dari rumah dan mengajakku masuk. Sesampainya di dalam rumah, aku terkejut, ku dapati anak yang dulu masih belajar berjalan kini sudah besar.

"Tahun depan dia mau masuk SD, doakan ya"
"Iya Bu, cepat besar ya anaknya, kemarin padahal baru belajar jalan"
"Iya, nanti main-main lagi ya kesini"

   Aku pun berpamitan dan pulang, diantarkan anaknya dan ibu sampai didepan gapura, aku menoleh kebelakang, manahan air mata karena ingin berpisah dari mereka, anak itu berlari menghampiriku sambil memeluk, dan berkata

"Kak, jangan lupain aku, namaku......"

   Aku tidak bisa berkata-kata karena isak tangisku terlalu menjadi-jadi, kemudian aku dada-dada, dan berbalik arah menuju pulang. 

   Aku terbangun dari tidur dengan keadaan mata yang berair, perasaanku campur aduk, aku nangis sejadi-jadinya tanpa mengeluarkan suara. Penyebabnya apa? aku juga nggak tau, tapi moment ketika itu terasa sedih harus berapa lama lagi aku berjumpa dengan mereka. 

   Sampai sekarang aku kuliah semester 7, aku tidak pernah memimpikan mereka, jika ditanya rindu atau tidak? jujur aku rindu, tapi aku terlalu takut untuk berkunjung ke dunia mereka lagi, setelah aku tau bahwa mereka  itu nyata.


   Aku mengatahui kalau aku mengalami lucid dream itu saat kuliah ini, sekitar semester 1. Aku diberi tahu kakak tingkat, namanya kak Dini. Setelah itu aku googling, dan menemukan fakta-fakta yang selama ini aku pertanyakan didalam diriku.

Aku pikir itu cuman mimpi buruk biasa
Ternyata bukan


Aku bingung, dosa apa yang aku lakukan hingga beberapa kali mereka mencoba membunuhku didalam mimpi. 

Sampai-sampai aku menanyakan ke diriku sendiri.
Kalau aku mati didalam mimpi, apakah didunia nyataku, aku jadi mati suri?

Pernah beberapa kali dihantui oleh nenek-nenek

   Aku berjualan kue donat, bersama temanku, kami jalan kaki dan menawarkan rumah ke rumah, sampai tiba didepan rumah yang pintunya terdapat kayu yang menyilang seakan-akan pertanda jangan masuk rumah itu, bangunanya belum seutuhnya jadi, masih semen (plester) dan belum dicat. Aku mengetuk pintu rumahnya

Tok...tok...tok...

   Pintu pun terbuka, aku melihat seorang kakek dibalik pintu. 
"Kenapa dek?"
"Ini kek, mau beli donat?" Kataku
"Masuk, masuk" Kata kakek itu

   Aku masuk kedalam rumah dan melihat diruang yang lain ada seorang nenek.
"Tunggu bentar ya dek, kakek ambil uang"
"Iya kek"

   Seketika ruangan ini berubah menjadi labirin, temanku yang ku bilang diawal juga tidak ikut masuk kedalam rumah, perlahan kumasuki tiap labirin rumah tua ini, sarang laba-laba dan kayu balok berada dimana-mana, aku tersesat jauh, kemana kakek tadi?, sekilas ada bayangan nenek lewat. Aku berlari mencari-cari jalan keluar, kakiku lelah, aku capek.

"Aku pengen pulang" kataku dalam hati

"Dek, pengan pulang" 
Aku menoleh kearah kiriku dan mendapati kakek tadi, sambil memegang lenganku.
"Iya kek"
masih dengan memegang lenganku dia berkata "Lewat sini"
Baru sekali melangkah, aku sudah sampai dipintu keluar
"Makasih kek" kataku
Dan kakek itu menghilang, aku langsung pergi menjauh dari rumah itu, dan terbangun dari tidur yang melelahkan.

Setelah bangun kakiku capek, terasa nyata. 

Ternyata besoknya masih berlanjut..

  Aku bertemu nenek itu lagi, aku mengambil seribu langkah untuk pergi, dan aku menemukan terowongan yang gelap dan berlendir, yang aku pikirkan hanyasatu, bisa mengindar dari dia, udah itu aja.

   Nenek itu memanggilku
"Jangan pergii"
Aku ingat jelas suaranya menggema didalam terowongan dengan suara serak namun panjang, dan seperti terdengar jelas disebelah telinga.

Aku pergi jauh dan terbangun, syukurlah malam itu aku masih bisa lolos. 

Malam kembali lagi, mimpi apakah yang akan terjadi lagi

   Akhirnya aku bisa keluar dari terowongan, dia masih berada dibelakangku, aku melihat rumahku, langsung saja aku masuk lewat pintu samping dan langsung menuju kearah dapur, aku tidak tau harus bersembunyi dimana, adanya hanya kamar mandi, aku masuk dan bergegas mengunci pintu. Aku tau dia tepat berada diluar pintu kamar mandi, karena dia terus menggedor-gedor tanpa bersuara. Aku menyenderkan badan kedinding, dengan posisi badan yang betekuk lutut aku gemetaran, bajuku basah karena air keran tepat diatas kepalaku mengalir. Kemudian aku tertidur didalam mimpi. 

   Di mimpi ini aku bermimpi menyusuri sebuah desa yang indah, seperti berada di swedia dengan daun-daun yang mulai menguning, setelah merasa diri ini bahagia, aku teringat
"yaampun, nenek tadi masih diluar kamar mandi"

Aku terbangun didalam mimpi, dan terbangun di mimpiku yang pertama.

"Nggak mungkin kan ya, nenek itu masuk lewat celah pintu bawah kamar mandi?" kataku dalam hati

Tidak lama, ada rambut mulai menjalar dibawah pintu, dan perlahan kepalanya muncul, namun badannya masih diluar. Aku bingung harus keluar lewat mana? akhirnya aku mencoba memberanikan diri dan membuka pintu lalu berkata
"Aku satu-satunya makhluk yang hidup didunia ini" sambil aku dorong dia.
Badannya terbentur ketembok, dan aku lari dengan langkah berat menuju kamar mamaku.

   Setelah bersusah payah akhirnya aku sampai dikamar, aku lihat mamaku duduk dengan wajah datar diatas kasur
"Ma, mana buku yasin?" 
Mamaku menoleh kearah buku yasin, aku segera mengambilnya.

  Kini nenek itu ngesot dan berada dipintu kamar mamaku, aku membaca ayat kursi senyaring mungkin, namun tidak mempan, aku baca dua kali, masih tidak mempan, dan ketika ketiga kalinya, aku membacanya lantang dengan membuka buku yasin dan mengarahkan kedepan wajahnya, dia berteriak nyaring dan membuka mulutnya hingga robek, semakin lama dia menghilang, dan aku terbangun dari tidur, dengan penuh keringat. Aku capek, tapi disisi lain aku sudah berhasil lepas dari dia.


Aku bingung, sebenarnya apa yang dia inginkan dariku?

   Beberapa dari mereka bisa mengancam nyawaku. Aku pernah dicekik, diajak masuk kedalam kubur, dan diajak bunuh diri.

   Seperti ketika aku semester 1
   Aku dan Selvi, mau nyebrang jalan, jalan yang kami lewati ini terdapat rel kereta api, selvi genggam tanganku, dia bilang
"Ayok nyebrang"
"Eh ada kereta mau lewat sel"
"Nggak apa, ayok"
"Nggak mau, kamu aja"
Dan nggak lama dia nyebrang dan tewas tergencet kereta api itu, spontan aku teriak
"Selviiiiii, Ya Allah"

   Aku berjalan, mendekati jasad dia, dari belakang ada orang yang memanggilku
"Kenapa kamu Bung, aku disini"
Aku menoleh kebelakang
"Loh Sel, kamu kok masih hidup, kalau gitu itu siapa"
Dan jasad yang dikereta api tadi menghilang, aku terbangun dari tidur.

   Ngeri nggak sih, kalau semisal tadi aku ikut ajakan dia?.

   Mungkin mereka ada yang ingin berteman ada juga yang ingin mencelakakan aku.

   Saat aku memutuskan untuk kuliah di Solo, aku tidak berencana untuk pamit ke mereka (hantu-hantu/jin). Karena aku pikir semua mimpi itu nggak nyata. 

   Akhirnya sampai juga aku dipenerbangan menuju Jogjakarta, ketika dipesawat aku tertidur, dan bermimpi hal aneh.

   Aku bermimpi seorang wanita mungkin tingginya se Aku 159cm, dengan memakai gaun putih, dan berambut panjang, wajahnya tidak tampak, karena tertutup rambut, aku tepat berada didepan dia. 
"Aku nggak bisa ikut" Dia bilang
"Kenapa"
"Aku pamit ya, aku nggak bisa ikut kamu"

   Trus dia memudar, dan aku bangun dari tidur, dan itu first banget aku kehilangan sosok yang sebelumnya tidak pernah berbicara langsung denganku seperti itu. 

   Sebelumnya aku pernah beberapa kali lihat dia, seperti hanya lewat didalam mimpi, dan pernah sekali ajak aku terbang didalam mimpi, tapi dia nggak pernah berbicara, hanya saja sosoknya tidak asing bagiku. Kalau kalian tanya apakah aku pernah ketemu di dunia nyata atau nggak? jawabannya nggak pernah. 


   Ngomong-ngomong diajak terbang, aku pernah juga beberapa kali memergoki badanku terbang ketika tidur. 

   Jadi aku ngerasa banget nih, aku tuh sadar, tapi hanya bisa mengintip sedikit, dan posisi badan aku benar-benar malayang, so aku coba buka mata lebih lebar, tapi nggak bisa juga, seperti ada yang menahan kuat, dan ketika badanku sampai dikasur lagi, baru aku bisa buka mata. Untungnya sekarang udah nggak pernah lagi.

   Aku sering bilang ke orang tuaku, kalau aku mimpi buruk terus, tanggapan mereka lagi-lagi biasa aja, soalnya kami satu keluarga juga mengalami hal yang sama. Mungkin ini yang disebut bakat turunan.

Ketindihan pun sering aku alami, ketika aku semester 6

   Lampu kamarku tiba-tiba mati, bukan karena hantu yang matiin tapi emang udah saatnya mati.
Mau panggil pengurus kost (Mba lilis) tapi nggak enak dah malam, yaudah aku tidur aja dengan lampu senter, tapi lampu kamar mandi masih nyala(jadi ada cahaya dari kamar mandi), kondisi kamar masih remang-remang dan benda juga kelihatan jelas. 

   Saat aku udah acang-ancang mau nutup mata, aku lihat sosok laki-laki seram gitu mukanya, banyak bulu diwajahnya, dan tepat berada di depan wajahku. Aku langsung bangun dan buka mataku lebih lebar lagi. Aku pastikan mungkin tadi halusinasi karena cahaya kamar yang minim. Akhirnya karena aku teramat ngantuk, aku tidur aja lagi, dan baca doa. 

   Aku pikir doa tidur saja itu mempan, ternyata.
   Ditengah antara sadar dan tidak, aku mendengar suara ngorok yang amat nyaring didalam kamarku, sangat berisik, aku coba mengintip. Damn!!! sosok yang tadi aku lihat sebelum tidur tepat berada disebelah ku, duduk, posisinya didekat pinggang, aku hanya bisa melihat sampai pundaknya. Aku bingung harus ngapain, akhirnya aku coba berpura-pura tidur untuk mengelabuinya. 

  Aku gerak-gerakan kakiku, senormal mungkin seperti orang yang bergerak ketika tidur, dia pun tidak curiga sama sekali, namun acting ku kurang baik, dia sepertinya paham, aku sudah terbangun, dia memegang kakiku dengan sangat erat hingga aku susah bergerak, sambil dia condongkan wajahnya kearahku, segera ku baca doa ayat kursi, namun lidahku keluh, kaku, bahkan suara juga nggak ada, akhinya kedua kali aku baca ayat kursi. Lidahku mulai bisa bergerak keatas, tapi suaraku masih tertahan, dan yang ketiga kali aku bisa membacanya dengan lantang, dan dia menarik tanganku memasukkan kedalam mulutnya, dia gigit perlahan hingga siku ku. Setelah selesai aku membaca ayat kursi aku terbangun. 

  Yang kurasakan, kedua tanganku seperti dipegang dengan kuku-kuku yang tajam, jarem-jarem gitu. Aku nggak bisa bergerak sekitar 5 menit, kemudian aku coba ambil Hp ku dan chat orang terpenting dalam hidupku (dulu), aku gemetaran chat dia, awalnya dia balas, dan nggak lama WA nya centang 1. Dan aku lihat dia Live di Instagram (Sumpah aku kecewa sama dia). 

  Semenjak itu, ketika aku takut aku nggak berani hubungin orang lain, biar aja aku yang ngerasain rasa takut ini. Tapi sempat beberapa waktu lalu aku bergantung lagi sama manusia, tapi dia dah pergi, jadi sekarang aku sendiri lagi yang menanggung rasa takut ini.

Kalau kalian tanya ke aku gimana rasanya bersentuhan langsung dengan mereka?

  Rasanya tuh kayak kena kuku manusia yang panjang, trus kadang geli gitu, tapi nggak sakit, cuman rasanya kayak panas dingin dibagian badan yang disentuh. 

Ngomong-ngomong, didalam mimpi ku itu ada semacam alur yang harus aku ikuti. 

  Aku pernah beberapa kali melawan alur itu, karena kan aku bisa mikir didalam mimpi, jadinya aku membangkang.

  Sebelumnya aku pernah mimpi hal tersebut di lain waktu, entah kenapa mimpi ini terulang lagi, karena aku tau endingnya, jadi aku nggak mau hal yang sama terulang. 

  Aku duduk didalam mobil box, kemudian mereka (Orang yang tidak ku kenal) menyuruhku turun dan masuk kedalam sebuah pasar yang rame, aku segera loncat dan turun, aku berjalan seolah-olah menuju pasar itu, dan tiba-tiba aku berbelok dan lari sekencang mungkin. Figuran didalam mimpiku semua menatapku, dan membuat simbol ditangan seakan-akan menyuruhku untuk berbalik, tapi aku masa bodoh, aku pergi kesebuah tempat seperti Klenteng Sam Poo Kong di Semarang, padahal dunia nyatanya aku belum pernah kesana. Orang yang tidak aku kenal tadi masih mengejarku hingga aku sampai di klenteng itu. Suasana klenteng hari itu rame dengan orang berbaris, aku masuk kedalam barisan dan bersembunyi.
"Dek dek, sembunyi dekat ibu"
Ada ibu-ibu baik yang membiarkan aku sembunyi di balik badannya (badan ibu itu lumayan besar). 

  Orang yang mengejarku semakin mendekat, dan aku tidak tau harus lari kemana jika ketahuan. Tiba-tiba ada erupsi gunung meletus, dan debunya menutupi kami semua.
"Dek, tutup badan kamu pake debu, cepat"
Aku langsung menutupi dengan semua debu itu, dan aku berhasil menyamar ditengah keramaian, dan aku bisa bangun dari tidur. 

  Bukan hanya ketempat yang belum pernah aku jumpai, dimimpi aku beberapa kali masuk ke dimensi jaman penjajahan seperti jaman belanda, dan jepang, pernah juga ke jepang, singapore, dan tempat lainnya. 


  Btw, kalau kalian pikir ini enak, sebenarnya nggak. Aku lupa beberapa kali gitu tidur dengan melihat mereka tak kasat mata tertidur disampingku. 

  Seperti pocong misalnya, dan kalau kalian tau, itu real banget, bau busuknya pun terasa, dan ketika memegang badannya juga layaknya badan manusia, kainnya kotor dan kusam. 

Apa lagi ya yang mau ku ceritakan?

  Dari semester 5 aku udah pindah di Kost Wisma Wima, kost ku ini bagus banget, dan jarang terjadi gangguan yang parah, ada sih hal-hal kecil selain yang ketindihan tadi. 

  Ini agak aneh sih

  Sebelum aku mendekor kamarku dengan lampu kekinian, jadi aku tidur dengan suasana gelap gulita, ada sedikit cahaya dari arah kamar mandi, cuman nggak terlalu terang. 

  Saat tidur aku dengar ada seseorang yang buka jendela kamarku, sontak aku langsung duduk dan lihat, benar dugaanku ada seseorang yang masuk dan juga melihat kearahku, dia kaget, aku lebih kaget. Rambutnya pendek sepundak, sepertinya seusia denganku, aku tanya sambil mendekat kearahnya.
"Kamu siapa"
Dia mundur selangkah, sambil menjawab "Aku temanmu"
"Teman siapa" (kondisi nggak bisa jelas lihat wajah soalnya gelap).
"Masa nggak kenal, aku temanmu"
"Oh yaudah sini, sini, nyalakan lampu dulu"
"Nggak usah" dia bilang
"Loh kenapa?, gelap tau" 
Sambil aku mengarah ke tombol lampu, dia mendekatiku, tangan nya memegang lenganku sambil berkata "Nggak usah aja"
"Kenapa sih, orang gelap" 
Aku menyalakan lampu, dan terbangun dari tidur. 

Aku membuka mataku, dan memastikan jendelaku tertutup rapat. 


Setelah berapa lama aku memimpikan hal aneh lagi.


  Seperti bukan di jaman sekarang, mungkin jaman Belanda, aku duduk diruang perkuliahan dengan bangunan dari kayu jati. Setelah selesai kuliah, kami semua bergegas mandi, aku juga baru tau kalau aku tinggal di asrama, anehnya tiba-tiba aku udah ngerasa segar, seperti udah mandi, dan pamitan keteman-teman lain yang masih dikamar mandi.
"Duluan ya"

  Aku berjalan melewati lorong-lorong yang disisi kirinya semua kamar, kamar kami. Kamarku berada dipaling ujung, dekat pintu masuk. Aku membuka pintu, dan kulihat ada kasur jaman dulu (ranjang) dengan kelambu yang dikesampingkan, ada lemari tua, dengan ukiran kayu jati yang antik, aku bercermin didepan kaca itu.

  Aku merasa seolah-olah cantik, rambutku tiba-tiba berubah menjadi pirang, dan sepundak, muka ku juga lama-lama berubah menjadi cantik, dan terkhir bola mataku berubah jadi warna coklat. Aneh sih, tapi aku sempat menikmati moment menjadi cantik ini, sampai seketika aku melihat kearah kiri di kacaku, terlihat dibelakangku ada wanita muda memakai baju jaman Belanda, dan...


Tanpa kepala.


  Aku langsung banting pintu dan keluar kamar, pergi kesamping dan menuju ke belakang bangunan, muncul lah mata di dinding, mengisyaratkan untuk jangan kebelakang, aku berputar arah dan pergi kedepan rumah, kulihat semua temanku berlarian juga keluar rumah. Kami singgah di tambah ban, dekan rumah tadi (yang di pake buat kuliah). Bapak tambal ban itu cerita
"Oh disitu memang pernah ada yang meninggal dunia mba, dikamar depan dekat pintu masuk"

So, kalian pasti tau gimana reaksiku, pas si bapak-bapak ini cerita. 

Akhinya aku bangun dari mimpi ku.


Setelah bertahun-tahun aku ngalami mimpi ini, aku jadi paham kalau

1. Mimpi ini bisa aku atur dengan perkataan ku didalam mimpi, mau itu lisan, atau didalam dalam hati, itu bisa berpengaruh ke dalam alur mimpiku.

2. Alur cerita udah dibuat, jadi intinya aku harus selesaikan, mimpi ini baru bisa bangun. Kalau belum selesai mimpinya, besoknya bisa nyambung lagi.

3. Aku harus ketemu pintu, atau nggak kamar mandi untuk sembunyi.

4. Jam didalam mimpi ku itu nggak berdetak, jadi semisal terakhir jam 10, 1 jam kemudian tetap jam 10, jadi dari situ aku tau ini mimpi.

5. Tatapan setan, jin, itu berbeda didalam mimpi, jadi kalau aku tau mereka berbeda, mereka akan mengubah wujudnya kebentuk aslinya.

6. Kalau ada suara-suara dan terasa nyata, aku yakin mereka tepat didekatku.

7. Semua bau, rasa, dan sentuhan, terasa nyata walaupun itu didalam mimpi.

8. Beberapa mimpi bisa jadi kenyataan (ada saksinya mimpi ku beberapa kali jadi kenyataan).

9. Didalam mimpi sering datang sesosok orang yang ngajarin aku waktu ujian.

10. Kalau dibanting, atau berkelahi fisik dengan mereka, sakitnya kerasa waktu bangun tidur. 

11. Ayat kursi harus di baca 3 kali supaya mereka hilang.

Apalagi ya? lupa mau tulis apa wkwk
Kapan-kapan aku buat part 2 nya deh, soalnya banyak yang masih belum diceritakan.


   Tapi sekarang Alhamdulillah, selama beberapa bulan ini tidak mengalami mimpi yang menakutkan lagi, karena aku sudah merubah diri ke menjadi pribadi yang lebih baik, dan selalu berdoa, tolong jangan biarkan mereka bisa berinteraksi dengan ku. Intinya tuh Tuhan itu sebaik-baiknya kita berlindung, dan tempat kita bergantung. 





Hai, makasih yang udah baca, dan jangan lupa follow my instagram @bungaliaa dan baca juga blog aku di kompasiana dengan klik (INI). See you, Asalamualaikum.




Comments

  1. aku masih belum yakin ama apa yang aku rasain, waktu kecil umur sekitar3-4 taun aku pernah ke hutan ada air terjunnya pokonya bagus banget, ada kupu" terbang warna warni pokoknya semua daun" hijau segar, dan aku mimpiin ini 2 kali. terus waktu kecil masih umur yg sama aku suka banget makan permen sampe suatu hari aku gak tau banget ini mimpi atau enggak soalnya waktu bangun tidur aku bingung, karna perasaan aku waktu mamaku pulang kerja dia bawain permen sebungkus yg isinya banyak, aku duduk dalam kelambu dan makan aku ingat banget itu permen kopiko, abis makan beberapa biji aku simpan di bawah bantal buat besok pagi makan lagi dan aku tidur pas aku bangun aku ngecek bawah bantal, loh gula"ku gak ada terus aku tanya mama dia bingung kenapa aku nanyain gula" aku keliling nyariin sampahnya juga gak ada, tapi aku ingat banget aku makan beneran ampe aku makan 3 biji, dalam pikiran aku mungkin aku ingat semua kejadian yg aku alamin bahkan umur" yg gak masuk akal bisa diingat karna dulu aku main ujan abis itu main sleding" dan aku gak bisa ngerem akhirnya tabrak tembok lalu pingsan, soalnya ingatan aku kuat banget soal mengingat yg lalu lalu. mamaku aja kaget dia bilang mingkin ada sesuatu di dalam tubuhku namun aku gak ngerti dan ketahui

    ReplyDelete
  2. banyak banget cerita tapi kepanjangan xixixi aku terlalu banyak punya mimpi aneh aneh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai ullya, makasih ya udah berbagi cerita. Baca ceritamu jadi bikin aku flashback waktu kecil, aku juga pernah dapet permen terus aku pegang kuat-kuat biar kalau bangun nggak hilang, nyatanya cuman mimpi, padahal real banget. Nantinya akan lebih banyak mimpi yang naik level, jangan pernah takut yaa

      Delete
  3. penasaran, ini beneran pengalaman asli yah?

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dong, aku mau tahu ni perasaanmu setelah baca tulisan ini

Popular posts from this blog

Tempat Berlindung Di Hari Tua, Tempat Akhir Menutup Mata

Bicara Tentang Pengakuan

Rumah Sakit